Memang hampir tidak ada bedanya antara ketiga jenis mobil dari pabrikan Honda ini. Masing-masing memang berasal dari desain mobil yang sama, hanya beda di spesifikasi dan fitur yang membedakan ketiganya. Namun dalam beberapa hal selera orang bisa berbeda dalam melihat mobil Brio Satya, Jazz dan Brio.
Meskipun Jazz memliki semua yang dimiliki Brio dan Brio Satya, bisa jadi Brio Satya yang memenangkan hati pengguna mobil. Hal ini terjadi di beberapa Negara, dimana Jazz dikalahkan oleh adik kelasnya Brio. Angka penjalanannya menjadi kalah dan tersaingi oleh Brio, padahal Brio berasal dari Jazz dan berada di kelas yang berbeda.
Memang untuk Jazz diplot sebagai City Car, sedang Brio maupun Brio Satya sebenarnya diplot untuk jenis Hatchback. Namun dalam perkembangannya pengaruh eksternal, seperti kebijakan mobil LCGC membuat Brio Satya bisa menenggelamkan kakak kelasnya tersebut. Apalagi hampir tidak ada bedanya antara Brio Satya dengan Jazz maupun Brio, tinggal sedikit dimodif, semuanya bisa menyamai kakak kelasnya.
Memang ini resiko bila berada di desain yang sama, maka wajar bila Brio Satya tidak disediakan opsi matic. Ini nampaknya pabrikan Honda belajar dari kekalahan penjualan Jazz terhadap Brio. Memang bila semuanya dibikin hampir sama pengguna mobil akan memilih yang sesuai dengan kebutuhan.
Bila dilihat secara fungsi memang Brio Satya, Jazz dan Brio bisa membuat nyaman berkendara, lalu buat beli mahal bila Brio Satya bisa memenuhinya. Tentunya ini sesuai dengan kebutuhan pengguna mobil tersebut. Meskipun sebenarnya Brio Satya, Brio dan Jazz berdiri di mesin yang berbeda, sudah pasti memiliki performa yang berbeda.
Brio satya menggunakan mesin 1200 CC, lalu Brio kakaknya dengan mesin 1300 CC, sedang Jazz menggunakan mesin 1500 CC. Jelas Jazz yang paling perkasa dengan eksterior yang hampir sama, maka performa Jazz paling top dan bisa dihandalkan di tanjakan maupun jalanan yang rata. Namun sebenarnya bila untuk tanjakan, Brio Satya juga tidak masalah.
Apalagi dengan bobot mesin di bawah 1000 kh, maka dengan mesin 1200 CC adalah hal yang kecil. Bahkan dengan tambahan penumpang yang bertambah 200 kg, sehingga total berat mobil jadi 1200 kg, Brio Satya masih bisa dihandalkan di tanjakan. Memang semua tergantung pada jenis medan tanjakan, tentunya jangan terlalu menanjak, karena memang bisa bikin mesin mobil bekerja terlalu keras dari yang dispesifikasikan.
Pada hakekatnya Brio Satya memang untuk mobil kota-kota, meskipun untuk luar kota juga tidak masalah. Demikian pula maksud dari aturan LCGC, agar mobil kayak Brio Satya ini bisa irit bahan bakar. Inilah tujuan yang bisa disamakan dengan kebutuhan pengguna mobil, bila ingin mobil yang irit bahan bakar dan handal, maka Brio Satya bisa menjadi pilihan yang tepat.
