Pengalaman orang memakai mobil Honda Brio Satya bisa saja berbeda dari satu dengan lainnya. Namun ada kesamaan pengalaman bahwa Brio Satya kurang lulus dalam menghadapi jalanan menanjak. Meskipun banyak pula yang asyik-asyik saja saat menggunakan Brio Satya di tanjakan.
Memang untuk kelas mesin 1,2 liter sudah sejak lama diragukan kemampuannya dalam menghadapi tanjakan. Meskipun ada juga hubnngannya dengan teknis mengemudi. Sebenarnya ada perbedaan cara mengemudi di jalanan biasa dan jalanan menanjak, tentunya ini yang membedakan orang bisa beropini lain di jalanan yang sama.
Kesan ini bisa saja berbeda antara pengemudi amatiran dengan yang sudah biasa melalap berbagai macam jenis jalanan. Meskipun bisa juga pengalaman tidak memberi ketrampilan tersendiri dalam teknis mengemudi. Namun yang jelas orang menjadi mengenal kemampuan mobil dengan kondisi jalanan yang dilalui.
Beberapa mobil dengan CC kecil, memang agak kewalahan saat mengaspal di jalanan menanjak. Butuh teknik tersendiri untuk melalui jalanan menanjak ini tanpa membebani kerja mesin yang terlalu berat. Keserasian laju kendaraan dan memanfaatkan momentum kecepatan adalah kunci saat melewati jalanan menanjak.
Meskipun dengan jalanan yang macet , jalanan yang menanjak sebenarnya tidak masalah bagi mobil 1,2 liter. Kecuali bila beban mobil cukup berat, mungkin akan bisa berpengaruh besar pada kemampuan mobil. Disini memang dibutuhkan pengaturan kapasitas mobil dengan jenis jalanan yang dilalui.
Mobil Brio Satya sebenarnya tidak memiliki masalah saat melalui tanjakan yang biasanya banyak dihadapi di luar kota. Namun inipun juga harus dipahami dengan menggunakan Brio Satya sepintar mungkin. Untuk mengandalkan kemampuan mesin Brio Satya di jalanan yang menanjak, bisa membuat mesin bekerja terlalu keras.
Namun dengan pengaturan laju mobil dan momentum kecepatan mobil, sebenarnya Brio Satya bisa dengan mudah melalui jalanan menanjak. Jadi memang dibutuhkan teknik mengemudi tersendiri saat melewati jalanan menanjak. Jangan paksakan kekuatan mesin dalam menghadapi jalanan menanjak, karena bisa merusak mesin mobil cepat atau lambat.
Disini perlu kejelian mengatur posisi gigi dan memanfaatkan laju mobil untuk melahap jalanan menanjak. Memang agak sulit bila belum pernah melewati jalanan menanjak tersebut. Beberapa pengemudi yang berpengalaman juga bisa kelabakan bila jalanan yang dilaluinya cukup curam dan menanjak, karena tidak sepenuhnya bisa mengandalkan kemampuan mesin.
Jadi harus pandai-pandai melihat medan dan bila belum terbiasa harusnya pakai mobil dengan Cc yang lebih besar. Ini tentunya untuk menghadapi jalanan yang terlalu curam atau menanjak. Bila sudah terbiasa dengan medan baru bisa menggunakan mobil bermesin lebih kecil.
Kadang second driver dibutuhkan untuk melalui jalanan yang rumit yang belum pernah dilalui. Ini apabila kapasitas mobil memang kecil dengan beban penumpang yang lebih besar. Resiko kecelakaan sering terjadi karena kurang bisa menempatkan kemampuan mobil dengan jalanan yang dilalui.
